Translate

Minggu, 12 Januari 2014

Posted by Unknown
No comments | 7:00:00 AM

Cara Budidaya Manggis

  1. Syarat Tumbuh Tanaman Manggis
    Agar dapat  tumbuh dengan baik, pohon manggis memerlukan media tanah dengan syarat ketinggian 500 – 1.000 mdpl. Selain itu kondisi tanah juga harus memiliki daya drainase yang baik dan tidak boleh tergenang, serta memiliki kedalaman sekitar 50 sampai 200 meter. Iklim yang paling cocok bagi tanaman manggis adalah iklim tropis bersuhu sekitar 22-32°C dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun. Kondisi angin yang terbaik adalah tidak terlalu kencang. 
    Tanah yang baik untuk tanaman manggis adalah keadaan tanahnya subur,gembur,banyak mengandung bahan organik (humus).Dengan reaksi tanah agak asam sampai netral (PH 5,5-7,0).Tata udara maupun tata airnya baik adalah dengan kedalaman air tanah antara 50-200 cm.
     
  2. Pembibitan Manggis
    Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan, berikut penjelasannya:
    • Perbanyakan dengan biji dalam bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1). Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam dalam lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea dan SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun, bibit dipindahkan ke polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah dan kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.
    • Perbanyakan dengan penyambungan pucuk, potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm. Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dalam celah batang bawah. Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat. Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan dan simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka dan bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun. Selama penyambungan siram bibit secara rutin dan siangi gulma.
       
    • Perbanyakan dengan penyambungan susuan. Pilih pohon induk yang produktif sebagai batang atas. Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakan di atas tempat yg lebih tinggi daripada pohon induk manggis. Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk utk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah. Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm. Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama. Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia. Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan. Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan intensif. Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) dan ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali. Bibit susuan yang baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.
     
  3. Persiapan Lahan
    Persiapan lahan untuk tanaman manggis terdiri dari penyiangan, pengolahan lahan, pembuatan lubang tanam, pemberian pupuk dasar dan penanaman pohon naungan. Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan parang atau kored dan cangkul. Pengolahan lahan ini, menebang dan mendongkel  pohon-pohon yang tidak diperlukan yang tumbuh pada areal pertanaman, sehingga lahan bersih dari sisa-sisa akar tanaman. Pengolahan lahan ini dilakukan secara manual satu kali dalam  satu tahun. Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk menjamin pertumbuhan dan produksi optimal tanaman.
    Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang. Pemberian pupuk dasar ini dimaksudkan untuk menambah kesuburan tanah dan menambah bahan organik sehingga tanaman mampu berproduksi secara maksimal. Dosis pupuk kandang yang diberikan untuk lahan seluas 1 hektar adalah sebanyak 130 karung dengan kapasitas per karung 50 kilogram.
    Penanaman pohon naungan bertujuan untuk memberikan lingkungan tumbuh sesuai dengan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman tersebut sebagai tanaman pelindung. Penanaman pohon naungan dilaksanakan 3 bulan sebelum penanaman manggis. Adapun yang dijadikan sebagai pohon naungan ini adalah pohon petai dan pisang, karena selain hasilnya dapat dimanfaatkan juga dapat menghambat pertumbuhan gulma.
  4. Penanaman
    Tanaman manggis ditanam pada awal musim hujan agar kelembaban tanah dapat terjaga. Penanaman tanaman manggis harus dilakukan secara benar supaya pertumbuhan dan produksi tanaman manggis diperoleh secara optimal. Adapun langkah langkah penanaman tanaman manggis adalah sebagai  berikut :

    • Menetapkan titik lubang tanam dengan jarak tanam 10 x 10 meter untuk benih dari perbanyakan biji.
    • Membuat lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm  x 50 cm.
    • Tanah digali sedalam 50 cm, tanah galian bagian atas diletakan pada sisi kanan dan tanah bagian bawah diletakan disisi kiri lubang tanam.
    • Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 15 – 30 hari, untuk mendapatkan aerasi yang baik.
    • Tanah galian bagian atas dikembalikan ke lubang terlebih dahulu setelah dicampur dengan 20 kilogram pupuk kandang.
    • Benih ditanam hingga ± 5 cm diatas pangkal batang. Lakukan penanaman bibit manggis pada awal musim hujan kemudian diberi naungan, usahakan tanaman mengarah ke timur agar mendapatkan sinar matahari pagi. Pemberian naungan bertujuan untuk mencegah layu dan kematian pada benih yang baru ditanam.

  5. Penyulaman
    Penyulaman dilakukan karena tanaman manggis yang ditanam petumbuhannya kurang baik bahkan ada juga yang mati serta hilang. Penyulaman dilakukan pada tahun ke dua.
  6. Penyiangan
    Penyiangan yang dimaksudkan adalah untuk mencegah :
    • Persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara antara tanaman manggis dan gulma.
    • Hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman manggis.
    • Gangguan terhadap tanaman manggis terutama yang merambat pada tanaman manggis.
    • Terjadinya kesulitan dalam pemeliharaan dan panen.
    Penyiangan dilakukan secara manual setiap satu kali dalam satu tahun. Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan membabat habis gulma-gulma disekitar tanaman manggis dengan menggunakan parang dan cangkul.
  7. Pemupukan
    Cara pemupukan tanaman manggis adalah sebagai berikut :
    •  Pupuk diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu setengah dosis pupuk pada saat menjelang tanaman akan berbunga yaitu pada awal musim hujan dan setengah dosis lagi sesudah panen yaitu pada akhir musim hujan.
    • Pupuk diberikan dalam larikan melingkar batang sedalam 10 – 20 cm tepat di bawah tepi tajuk, lalu tutup dengan tanah dan langsung disiram sehingga cukup basah (lembab).
    Dosis pupuk yang diberikan erat hubungannya dengan tajuk tanaman. Semakin rindang tajuk tanaman semakin banyak dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman. Adapun dosis pupuk untuk tanaman manggis dapat dilihat pada Tabel 1.
    Tabel 1. Dosis Pemberian Pupuk untuk Tanaman Manggis.
    Umur Tanaman(tahun)
    Pupuk Kandang (kg/pohon)
    Masa Juvenil

    1 – 2 tahun
    50
    2 – 4 tahun
    50
    4 – 6 tahun
    100
    Masa Produktif

    6 – 8 tahun
    100
    8 –10 tahun
    200
    > 10 tahun
    200
  8. Pengendalian Hama dan Penyakit
    Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman manggis tidak dilakukan secara kimiawi tetapi dengan pengendalian secara manual yaitu dengan pemangkasan bagian tanaman yang terserang kemudian dibakar. Penyakit yang sering menyerang tanaman manggis adalah busuk akar merah   (Ganoderma pseudoferreum) dan akar coklat (Fomes noxius), kanker batang atau cabang (Botryosphaeria ribis), bercak daun (Pestalotiopsisi sp), dan getah kuning (Fusarium Sp), sedangkan hama yang banyak ditemui adalah hama tupai.
  9. Pemangkasan
    Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman manggis yaitu dengan memangkas cabang dan ranting yang tidak produktif, kering dan ranting yang mengarah ke dalam, tunas air dan ranting yang terserang Organisme Pengganggu Tumbuhan. Adapun tujuan pemangkasan pada tanaman manggis adalah :
    • Membentuk percabangan yang ideal.
    • Merangsang pertumbuhan tunas-tunas produktif.
    • Meningkatkan penetrasi cahaya matahari pada tajuk.
    • Memudahkan dalam pemeliharaan.
    • Mengurangi resiko serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.
    Pemangkasan dilakukan setelah panen atau pada awal musim hujan dan dilakukan secara serentak. Pemangkasan tanaman manggis pada tanaman muda kurang 7 tahun tidak perlu dilakukan, karena sinar matahari masih dapat masuk  ke  dalam tajuk. Pemangkasan dilakukan pada umur tanam lebih 8 tahun. Alat yang digunakan dalam pemangkasan adalah gunting stek dan gergaji.
  10. Panen
    Penanganan panen hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
    • Kemasakan Buah
      Tujuan penentuan waktu petik adalah untuk mendapatkan kematangan sesuai dengan permintaan pasar. Buah manggis yang telah mencapai tingkat kematangan optimal ditandai dengan penampakan fisik buah, yakni kulit buah telah berwarna ungu kemerah-merahan hingga merah. Buah kelewat matang memiliki kulit buah berwarna ungu kehitam-hitaman dan buah yang belum matang memiliki kulit buah berwarna hijau muda. Dari berbunga hingga matang, umumnya memerlukan waktu 104 – 110 hari.
      Pemanenan buah pada satu pohon dapat dilakukan beberapa kali karena proses pematangan buahnya tidak bersamaan. Oleh karena itu, usahakan pemetikan buah manggis harus berdasarkan tingkat kematangan buah yaitu indeks kematangan tingkat 3 dan 4. Untuk lebih jelasnya indek kematangan buah manggis dapat dilihat pada Tabel 3.
      Tabel 3. Tingkat Indeks Kematangan Buah Manggis Segar, 2007.
    Indeks
    Kematangan Buah
    Penjelasan
    Indek 0
    Warna buah kuning kehijauan, kulit buah masih banyak mengandung getah dan buah belum siap dipetik/dipanen
    Indek 1
    Warna kulit buah hijau kekuningan, buah belum tua dan getah masih banyak. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging. Buah belum siap dipanen.
    Indek 2
    Warna kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merata hampir merata. Buah hampir tua dan getah mulai berkurang. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging kulit. Buah belum siap dipanen
    Indek 3
    Warna kulit buah merah kecoklatan. Kulit buah masih bergetah. Isi buah sudah dapat dipisahkan dari daging kulit. Buah disarankan dapat dipetik untuk tujuan ekspor.
    Indek 4
    Warna kulit buah merah keunguan. Kulit buah masih sedikit bergetah. Isi buah sudah dapat dipisahkan dari daging kulit dan buah dapat dikonsumsi. Buah dapat dipetik untuk tujuan ekspor.
    Indek 5
    Warna kulit buah ungu kemerahan. Buah mulai masak dan siap dikonsumsi. Getah telah hilang dan isi buah mudah dilepaskan. Buah lebih sesuai untuk pasar domestik.
    Indek 6
    Warna kulit buah ungu kehitaman. Buah sudah masak. Buah sesuai untuk pasar domestik dan siap saji.
    Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2007.
    • Cara Panen
      Panen buah manggis dilakukan dengan cara memetik atau memotong pangkal tangkai buah. Pemetikan buah yang tidak terjangkau aleh tangan dapat dilakukan dengan menggunakan galah bambu yang ujungnya dilengkapi songgok berbentuk lingkaran atau bulat lonjung dan diberi jala untuk menampung buah. Buah manggis yang telah di petik dimasukkan ke dalam wadah pengumpulan buah (keranjang) dan segera dikumpulkan di tempat yang teduh agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
  11. Pasca Panen
    Buah manggis yang telah dipetik, sebelum sampai kepada konsumen (pasar), masih memerlukan penangan lebih lanjut. Penanganan pasca panen buah manggis meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
    • Sortasi dan Grading
      Sortasi adalah kegiatan memisah-misahkan buah manggis yang baik dan     buah-buah yang rusak serta memisahkan-misahkan buah manggis berdasarkan besar kecilnya buah. Grading adalah pengelompokan buah menjadi beberapa kelas mutu.
      Kegiatan sortasi buah manggis yang sehat dipisahkan dari buah manggis yang rusak (cacat), baik karena memar atau yang terserang hama dan penyakit, dan memisah-misahkan buah manggis yang berukuran besar dan kecil. Setelah dilakukan sortasi, buah manggis dikelompokan (grading) berdasarkan standar mutu buah. Ukuran buah manggis tersebut dapat di lihat pada Tabel 4.
      Tabel 4. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah, Berat, Lingkar Buah.
    Grade
    Jumlah Buah
    (1 kg)
    Berat Buah
    (g)
    Lingkaran Buah
    (mm)
    Grade Super A
    6 – 8
    > 125
    > 62
    Grade A
    10
    101 – 125
    59 – 62
    Grade B
    13
    76 – 100
    53 – 58
    Grade C
       15
    51 – 75
    46 – 52
    Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura. 2007.
    • Penyimpanan
      Kesegaran buah manggis selama belum terjual harus dapat dipertahankan. Oleh karena itu, penyimpanan buah manggis sebelum terjual harus dapat melindungi buah dari kerusakan karena hama dan penyakit di tempat penyimpanan atau karena faktor biologis buah itu sendiri. Dengan penyimpanan yang baik, maka kesegaran buah dan mutu buah tetap baik hingga sampai di pasaran (konsumen).
      Buah manggis yang sudah mengalami sortasi dan grading di simpan dalam keranjang dan ditempatkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung dan diusahakan di tempat yang lembab misalnya gudang.
    •  Pengemasan dan Pengangkutan
      Buah manggis yang diangkut ke pusat-pusat pemasaran harus dikemas dengan baik. Pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan buah selama pengangkutan, baik kerusakan mekanis karena gesekan, tekanan dan himpitan maupun kerusakan fisiologis karena proses transpirasi dan proses respirasi. Selain itu, pengemasan juga berfungsi untuk memudahkan pengangkutan.
      Pengemasan buah manggis dapat menggunakan kotak kemas yang terbuat dari kayu (untuk kualitas BS), karton atau keranjang. Untuk perjalanan jarak jauh, pengemasan buah manggis sebaiknya menggunakan kemasan kotak kayu atau keranjang.
      Referensi:
      Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, 2001.
      Panduan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di PT. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
      Setijo Pitojo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budi Daya Manggis. Semarang: Aneka Ilmu

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.