Translate

Jumat, 03 Januari 2014

Posted by Unknown
No comments | 6:16:00 AM

Presiden Serukan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan

Chandra Harimurti
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Ist)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Ist)
“Masa depan kita adalah pembangunan pertanian berkelanjutan, sustainable agriculture,” tegas SBY.
JAKARTA, Jaringnews.com - Dalam orasi ilmiah di Dies Natalis Institut Pertanian Bogor (IPB) yang ke-50, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyerukan Indonesia harus menerapkan permbangunan pertanian berkelanjutan. Ini dalam upaya menghadapi revolusi hijau.

SBY menjelaskan, saat ini saja, sudah tidak memadai bagi dunia. Indonesia perlu belajar dari apa yang terjadi selama Revolusi Hijau (Green Revolution) Gelombang Pertama dahulu. Saat itu pertanian hanya fokus pada total produksi semata, dan cenderung mengabaikan daya dukung serta kelestarian alam.

“Akibatnya, degradasi lingkungan terjadi dikarenakan pemanfaatan pupuk dan pestisida yang berlebihan. Keadaan ini pada gilirannya mencemari perairan, meracuni pekerja di pertanian, serta membunuh serangga dan hewan lainnya, yang justru bermanfaat bagi kehidupan,” jelas SBY di IPB, Bogor, Jumat (20/12).

Menurut SBY harus adalah perubahan dan langkah perbaikan tentang konsep pembangunan sektor pertanian. Konsep pembangunan pertanian berkelanjutan harus menjadi  koreksi terhadap kelemahan yang terdapat pada Revolusi Hijau. Komponen Revolusi Hijau yang mampu tingkatkan produktivitas, menurut SBY, harus dipertahankan dan terus dikembangkan. Namun, dampak buruk terhadap keberlanjutan sumber daya alam dan kerusakan ekosistem harus dapat dicegah.

“Masa depan kita adalah pembangunan pertanian berkelanjutan, sustainable agriculture,” tegas SBY.

Hanya saja, pembangunan pertanian berkelanjutan juga harus terus memperhatikan kondisi sosial-budaya dan adat-istiadat masyarakat setempat. Menurut SBY ini mudah dilakukan. Sebab caranya pun sederhana. SBY optimis, ini bisa dilakukan.

“Bagaimana kita mampu tingkatkan produktivitas pertanian tanpa mencabut akar budaya masyarakat lokal. Pembangunan pertanian berkelanjutan juga tentu perlu mengikuti dinamika kondisi internasional dan domestik. Saat ini di tataran global, kita bersama sedang mencari rumus-an bersama agar persaingan antara food, feed, dan fuel tidak menjadi bencana peradaban yang menyesakkan,” papar SBY.
(Chm / Nvl)
Sumber: jaringnews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.