- Syarat Tumbuh Tanaman Manggis
Agar dapat tumbuh dengan baik, pohon manggis memerlukan media tanah dengan syarat
ketinggian 500 – 1.000 mdpl. Selain itu kondisi tanah juga harus memiliki daya
drainase yang baik dan tidak boleh tergenang, serta memiliki kedalaman sekitar
50 sampai 200 meter. Iklim yang paling cocok bagi tanaman manggis adalah iklim
tropis bersuhu sekitar 22-32°C dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun.
Kondisi angin yang terbaik adalah tidak terlalu kencang.
Tanah
yang baik untuk tanaman manggis adalah keadaan tanahnya subur,gembur,banyak
mengandung bahan organik (humus).Dengan reaksi tanah agak asam sampai netral
(PH 5,5-7,0).Tata udara maupun tata airnya baik adalah dengan kedalaman air
tanah antara 50-200 cm.
- Pembibitan Manggis
Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan
susuan, berikut penjelasannya:
- Perbanyakan
dengan biji dalam bedengan. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm
dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian
campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1). Persemaian diberi atap
jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat
10-125 cm. Benih ditanam dalam lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak
tanam 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup
benih dengan tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah
atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea
dan SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun,
bibit dipindahkan ke polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah dan
kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan
siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.
- Perbanyakan
dengan penyambungan pucuk, potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal
leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm. Runcingkan pangkal
batang atas sepanjang 3-5 cm. Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dalam
celah batang bawah. Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali
rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat. Tutupi
hasil sambungan dengan kantung plastik transparan dan simpan di tempat teduh.
Setelah 2-3 minggu penutup dibuka dan bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu.
Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah
bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun. Selama
penyambungan siram bibit secara rutin dan siangi gulma.
- Perbanyakan dengan penyambungan susuan. Pilih
pohon induk yang produktif sebagai batang atas. Siapkan batang bawah di dalam
polibag dan letakan di atas tempat yg lebih tinggi daripada pohon induk manggis. Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk
utk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang
bawah. Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang
sepanjang 5-8 cm. Sayat pula cabang entres dengan cara yg sama. Satukan bidang
sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia. Biarkan bibit susuan selama 5
- 6 bulan. Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan
intensif. Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas
(entres) dan ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali. Bibit susuan yang
baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6
bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.
- Persiapan Lahan
Persiapan
lahan untuk tanaman manggis terdiri dari penyiangan, pengolahan lahan,
pembuatan lubang tanam, pemberian pupuk dasar dan penanaman pohon naungan. Penyiangan
dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan parang atau kored dan cangkul.
Pengolahan lahan ini, menebang dan mendongkel pohon-pohon yang tidak
diperlukan yang tumbuh pada areal pertanaman, sehingga lahan bersih dari
sisa-sisa akar tanaman. Pengolahan lahan ini dilakukan secara manual satu kali
dalam satu tahun. Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk menjamin
pertumbuhan dan produksi optimal tanaman.
Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang.
Pemberian pupuk dasar ini dimaksudkan untuk menambah kesuburan tanah dan
menambah bahan organik sehingga tanaman mampu berproduksi secara maksimal.
Dosis pupuk kandang yang diberikan untuk lahan seluas 1 hektar adalah sebanyak
130 karung dengan kapasitas per karung 50 kilogram.
Penanaman pohon naungan
bertujuan untuk memberikan lingkungan tumbuh sesuai dengan kondisi tanah yang
baik bagi pertumbuhan tanaman tersebut sebagai tanaman pelindung. Penanaman
pohon naungan dilaksanakan 3 bulan sebelum penanaman manggis. Adapun yang
dijadikan sebagai pohon naungan ini adalah pohon petai dan pisang, karena
selain hasilnya dapat dimanfaatkan juga dapat menghambat pertumbuhan gulma.
- Penanaman
Tanaman
manggis ditanam pada awal musim hujan agar kelembaban tanah dapat terjaga.
Penanaman tanaman manggis harus dilakukan secara benar supaya pertumbuhan dan
produksi tanaman manggis diperoleh secara optimal. Adapun langkah langkah
penanaman tanaman manggis adalah sebagai berikut :
- Menetapkan
titik lubang tanam dengan jarak tanam 10 x 10 meter untuk benih dari perbanyakan
biji.
- Membuat
lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm.
- Tanah
digali sedalam 50 cm, tanah galian bagian atas diletakan pada sisi kanan dan
tanah bagian bawah diletakan disisi kiri lubang tanam.
- Lubang
tanam dibiarkan terbuka selama 15 – 30 hari, untuk mendapatkan aerasi yang
baik.
- Tanah
galian bagian atas dikembalikan ke lubang terlebih dahulu setelah dicampur
dengan 20 kilogram pupuk kandang.
- Benih
ditanam hingga ± 5 cm diatas pangkal batang.
Lakukan penanaman bibit manggis pada awal musim
hujan kemudian diberi naungan, usahakan tanaman mengarah ke timur agar
mendapatkan sinar matahari pagi. Pemberian naungan bertujuan untuk mencegah
layu dan kematian pada benih yang baru ditanam.
- Penyulaman
Penyulaman
dilakukan karena tanaman manggis yang ditanam petumbuhannya kurang baik bahkan
ada juga yang mati serta hilang. Penyulaman dilakukan pada tahun ke dua.
- Penyiangan
Penyiangan
yang dimaksudkan adalah untuk mencegah :
- Persaingan
dalam penyerapan air dan unsur hara antara tanaman manggis dan gulma.
- Hama
dan penyakit yang terdapat pada tanaman manggis.
- Gangguan
terhadap tanaman manggis terutama yang merambat pada tanaman manggis.
- Terjadinya
kesulitan dalam pemeliharaan dan panen.
Penyiangan dilakukan secara manual setiap satu
kali dalam satu tahun. Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan
membabat habis gulma-gulma disekitar tanaman manggis dengan menggunakan parang
dan cangkul.
- Pemupukan
Cara
pemupukan tanaman manggis adalah sebagai berikut :
- Pupuk
diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu setengah dosis pupuk pada saat
menjelang tanaman akan berbunga yaitu pada awal musim hujan dan setengah dosis
lagi sesudah panen yaitu pada akhir musim hujan.
- Pupuk
diberikan dalam larikan melingkar batang sedalam 10 – 20 cm tepat di bawah tepi
tajuk, lalu tutup dengan tanah dan langsung disiram sehingga cukup basah
(lembab).
Dosis
pupuk yang diberikan erat hubungannya dengan tajuk tanaman. Semakin rindang
tajuk tanaman semakin banyak dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman. Adapun dosis
pupuk untuk tanaman manggis dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel
1. Dosis Pemberian Pupuk untuk Tanaman Manggis.
Umur
Tanaman(tahun)
|
Pupuk
Kandang (kg/pohon)
|
Masa
Juvenil
|
|
1 – 2 tahun
|
50
|
2 – 4 tahun
|
50
|
4 – 6 tahun
|
100
|
Masa Produktif
|
|
6 – 8 tahun
|
100
|
8 –10 tahun
|
200
|
> 10 tahun
|
200
|
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian
hama dan penyakit pada tanaman manggis tidak dilakukan secara kimiawi tetapi
dengan pengendalian secara manual yaitu dengan pemangkasan bagian tanaman yang
terserang kemudian dibakar. Penyakit yang sering menyerang tanaman manggis
adalah busuk akar merah (Ganoderma pseudoferreum) dan akar
coklat (Fomes noxius), kanker batang atau cabang (Botryosphaeria
ribis), bercak daun (Pestalotiopsisi sp), dan getah kuning (Fusarium
Sp), sedangkan hama yang banyak ditemui adalah hama tupai.
- Pemangkasan
Pemangkasan
yang dilakukan pada tanaman manggis yaitu dengan memangkas cabang dan ranting
yang tidak produktif, kering dan ranting yang mengarah ke dalam, tunas air dan
ranting yang terserang Organisme Pengganggu Tumbuhan. Adapun tujuan pemangkasan
pada tanaman manggis adalah :
- Membentuk
percabangan yang ideal.
- Merangsang
pertumbuhan tunas-tunas produktif.
- Meningkatkan
penetrasi cahaya matahari pada tajuk.
- Memudahkan
dalam pemeliharaan.
- Mengurangi
resiko serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Pemangkasan dilakukan setelah panen atau pada
awal musim hujan dan dilakukan secara serentak. Pemangkasan tanaman manggis
pada tanaman muda kurang 7 tahun tidak perlu dilakukan, karena sinar matahari
masih dapat masuk ke dalam tajuk. Pemangkasan dilakukan pada umur tanam
lebih 8 tahun. Alat yang digunakan dalam pemangkasan adalah gunting stek dan
gergaji.
Panen
Penanganan
panen hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Kemasakan
Buah
Tujuan
penentuan waktu petik adalah untuk mendapatkan kematangan sesuai dengan
permintaan pasar. Buah manggis yang telah mencapai tingkat kematangan optimal
ditandai dengan penampakan fisik buah, yakni kulit buah telah berwarna ungu
kemerah-merahan hingga merah. Buah kelewat matang memiliki kulit buah berwarna
ungu kehitam-hitaman dan buah yang belum matang memiliki kulit buah berwarna
hijau muda. Dari berbunga hingga matang, umumnya memerlukan waktu 104 – 110
hari.Pemanenan
buah pada satu pohon dapat dilakukan beberapa kali karena proses pematangan
buahnya tidak bersamaan. Oleh karena itu, usahakan pemetikan buah manggis harus
berdasarkan tingkat kematangan buah yaitu indeks kematangan tingkat 3 dan 4.
Untuk lebih jelasnya indek kematangan buah manggis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.
Tingkat Indeks Kematangan Buah Manggis Segar, 2007.
Indeks
Kematangan Buah
|
Penjelasan
|
Indek 0
|
Warna
buah kuning kehijauan, kulit buah masih banyak mengandung getah dan buah
belum siap dipetik/dipanen
|
Indek 1
|
Warna
kulit buah hijau kekuningan, buah belum tua dan getah masih banyak. Isi buah masih
sulit dipisahkan dari daging. Buah belum siap dipanen.
|
Indek 2
|
Warna
kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merata hampir merata. Buah hampir
tua dan getah mulai berkurang. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging
kulit. Buah belum siap dipanen
|
Indek 3
|
Warna
kulit buah merah kecoklatan. Kulit buah masih bergetah. Isi buah sudah dapat
dipisahkan dari daging kulit. Buah disarankan dapat dipetik untuk tujuan
ekspor.
|
Indek 4
|
Warna
kulit buah merah keunguan. Kulit buah masih sedikit bergetah. Isi buah sudah
dapat dipisahkan dari daging kulit dan buah dapat dikonsumsi. Buah dapat
dipetik untuk tujuan ekspor.
|
Indek 5
|
Warna
kulit buah ungu kemerahan. Buah mulai masak dan siap dikonsumsi. Getah telah
hilang dan isi buah mudah dilepaskan. Buah lebih sesuai untuk pasar domestik.
|
Indek 6
|
Warna
kulit buah ungu kehitaman. Buah sudah masak. Buah sesuai untuk pasar domestik
dan siap saji.
|
Sumber : Direktorat Jenderal
Hortikultura, 2007.
- Cara
Panen
Panen buah manggis dilakukan dengan cara memetik
atau memotong pangkal tangkai buah. Pemetikan buah yang tidak terjangkau aleh
tangan dapat dilakukan dengan menggunakan galah bambu yang ujungnya dilengkapi
songgok berbentuk lingkaran atau bulat lonjung dan diberi jala untuk menampung
buah. Buah manggis yang telah di petik dimasukkan ke dalam wadah pengumpulan
buah (keranjang) dan segera dikumpulkan di tempat yang teduh agar tidak terkena
cahaya matahari langsung.
- Pasca Panen
Buah
manggis yang telah dipetik, sebelum sampai kepada konsumen (pasar), masih
memerlukan penangan lebih lanjut. Penanganan pasca panen buah manggis meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- Sortasi
dan Grading
Sortasi adalah kegiatan
memisah-misahkan buah manggis yang baik dan buah-buah
yang rusak serta memisahkan-misahkan buah manggis berdasarkan besar kecilnya
buah. Grading adalah pengelompokan buah menjadi beberapa kelas mutu.Kegiatan sortasi buah manggis yang
sehat dipisahkan dari buah manggis yang rusak (cacat), baik karena memar atau
yang terserang hama dan penyakit, dan memisah-misahkan buah manggis yang
berukuran besar dan kecil. Setelah dilakukan sortasi, buah manggis dikelompokan
(grading) berdasarkan standar mutu buah. Ukuran buah manggis tersebut
dapat di lihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
Klasifikasi Berdasarkan Jumlah, Berat, Lingkar Buah.
Grade
|
Jumlah Buah
(1 kg)
|
Berat Buah
(g)
|
Lingkaran Buah
(mm)
|
Grade Super A
|
6 – 8
|
> 125
|
> 62
|
Grade A
|
10
|
101 – 125
|
59 – 62
|
Grade B
|
13
|
76 – 100
|
53 – 58
|
Grade C
|
15
|
51 – 75
|
46 – 52
|
Sumber : Direktorat Jenderal
Hortikultura. 2007.
- Penyimpanan
Kesegaran buah manggis selama belum
terjual harus dapat dipertahankan. Oleh karena itu, penyimpanan buah manggis
sebelum terjual harus dapat melindungi buah dari kerusakan karena hama dan
penyakit di tempat penyimpanan atau karena faktor biologis buah itu sendiri.
Dengan penyimpanan yang baik, maka kesegaran buah dan mutu buah tetap baik
hingga sampai di pasaran (konsumen).Buah manggis yang sudah mengalami
sortasi dan grading di simpan dalam keranjang dan ditempatkan di tempat yang
tidak terkena matahari langsung dan diusahakan di tempat yang lembab misalnya
gudang.
- Pengemasan
dan Pengangkutan
Buah manggis yang diangkut ke
pusat-pusat pemasaran harus dikemas dengan baik. Pengemasan bertujuan untuk
mencegah kerusakan buah selama pengangkutan, baik kerusakan mekanis karena
gesekan, tekanan dan himpitan maupun kerusakan fisiologis karena proses
transpirasi dan proses respirasi. Selain itu, pengemasan juga berfungsi untuk
memudahkan pengangkutan.
Pengemasan buah manggis dapat menggunakan kotak
kemas yang terbuat dari kayu (untuk kualitas BS), karton atau keranjang. Untuk
perjalanan jarak jauh, pengemasan buah manggis sebaiknya menggunakan kemasan
kotak kayu atau keranjang.
Referensi:
Direktorat Pembinaan Penelitian dan
Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, 2001.
Panduan Program Pengembangan Budaya
Kewirausahaan di PT.
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Setijo
Pitojo dan Hesti Nira Puspita. 2007. Budi
Daya Manggis. Semarang: Aneka Ilmu
0 komentar:
Posting Komentar